Empat WTL Masuk 100 Tokoh Sulsel (3)
Tulisan ini dikutip dari buku yang berjudul “100 Tokoh Sulsel 2021-2023” edisi kedua yang diterbitkan PT Fajar Perintis Utama (Fajar Grup). Berikut Wija To Luwu (WTL) yang masuk buku ini.
Indah Putri Indriani (IDP) adalah sosok perempuan pertama di Sulsel yang menjabat sebagai Bupati. Karir politiknya melejit setelah menjadi Wakil Bupati selama lima tahun. Pada 2010 dia mendampingi Bupati Arifin Junaidi hingga 2015.
Pada periode berikutnya, pasangan ini lalu berpisah. Indah memutuskan untuk turut maju mencalonkan diri sebagai calon Bupati. Begitu juga Arifin Junaidi kembali ingin duduk sebagai Bupati untuk periode kedua.
Keputusan Indah untuk mencalonkan diri sebagai ‘kosong satu’ Luwu Utara itu awalnya dinilai cukup berani. Pasalnya, selama ini belum ada perempuan di Sulsel yang berhasil memenangkan kontestasi politik Pilkada. Apalagi lawan yang harus dia hadapi adalah petahana. Di atas kertas, tentu kekuatan politiknya jauh lebih baik dibanding penantangnya.
Keputusan Indah maju pun bukan tanpa alasan. Dia memiliki gagasan-gagasan yang menurutnya sangat dibutuhkan untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Kabupaten Lutra. Namun gagasan-gagasan itu tidak dapat berjalan sempurna jika dirinya masih sebagai wakil.
Inilah prinsip, seorang perempuan itu tidak ada bedanya dengan seorang pria. Apa yang pria lakukan dalam menghadapi persoalan-persoalan kepemimpinan juga bisa diselesaikan oleh perempuan.
Bahkan dia mengakui dirinya sebagai perempuan bisa lebih pertama tiba di lokasi bencana. Foto dirinya mengendarai motor ‘laki-laki’ trail pun semakin memperkuat opini citra perempuan cantik yang terlihat maskulin mengendarai motor di tengah jalan yang berlumpur.
Foto itu diambil ketika Indah mengendarainya menuju Kecamatan Seko. Salah satu daerah terisolasi di kawasan pegunungan Lutra. Jalan menuju kecamatan ini sangat tak layak dilalui kendaraan. Kondisi tanah dan geografinya yang terjal dan berlumpur membuat jalan selalu rusak.
Butuh waktu berjam-jam bahkan bisa berhari-hari untuk menuju kecamatan ini melalui darat. Kondisi jalan yang bagai arena offroad yang menjadi penyebabnya.
Foto itu lalu viral dan sempat menjadi buah bibir hingga mencuat di media-media mainstream nasional saat dirinya akan maju kembali menjadi Bupati Lutra untuk periode kedua yakni 2021-2026. Pada periode pertama yakni 2016-2021, Indah berpasangan dengan Thahar Rum. Wakilnya ini menjadi penantangnya di kontestasi Pilkada berikutnya.
Pada periode kedua, Indah menggandeng Kadis PU Lutra, Suaib Mansur sebagai Wakil Bupati dengan tagline BISA. Keduanya meraih suara mayoritas dan mengukuhkan posisinya sebagai Bupati Lutra untuk kedua kalinya.
Selama menjabat sebagai Bupati, Indah mengantongi banyak penghargaan bagi daerah yang dipimpinnya, di antaranya Kabupaten Cukup Predikat HAM, Menteri Hukum dan HAM RI (2018), Predikat Kepatuhan Tinggi 2019 terhadap Standar Pelayanan Publik, Ombudsman (2019), Penghargaan Kabupaten Layak Anak Madya (2019-2021), dan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (2021).
Selain itu, Indah memiliki berbagai inovasi yang sangat membantu pelayanan publik, salah satunya adalah Getar Dilan (Gerakan Tanam Sayur di Lahan Pekarangan) yang masuk Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Berkat inovasi ini Indah mendapat penghargaan Teraskata Awards sebagai Kepala Daerah Inspiratif Bidang Penerapan Inovasi Daerah 2022.
Indah lahir di Jayapura pada 7 Februari 1977. Saat kecil dia cukup lama bermukim di daerah Lutra, tepatnya Bonebone. Di situ dia bersekolah yakni di SDN No. 178 Bonebone. Saat masuk jenjang SMP dan SMA dia disekolahkan di Pesantren Moderen Datuk Sulaiman, Palopo.
Usai menamatkan pendidikan di pesantren itu, dia lalu hijrah ke Makassar dan melanjutkan pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas Makassar. Setelah itu dia kemudian melanjutkan studi di Prodi yang sama di Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mengambil gelar magister.
Pasca menempuh pendidikan S2, dia memulai karirnya sebagai seorang akademisi. Dia tercatat pernah menjadi staf pengajar S1 dan program ekstensi di FISIP UI (2002-2010). Dan juga mengajar dengan peminatan yang sama di dua universitas lainnya yaitu Universitas Bung Karno (2000-2010) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (2003-2010).
Pada saat yang sama, Indah diminta untuk menjadi tenaga ahli Komisi II DPR Ri di bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Hal itulah yang kemudian menjadi batu loncatan pertamanya mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Luwu Utara (2010-2015).Keluarga Indah boleh dikata termasuk keluarga politik. Suaminya Muhammad Fauzi adalah anggota DPR RI (2019-2024) dan Pengurus DPD Golkar Luwu Utara (2019-2024). (ikh/bersambung)
Biodata
Nama: Indah Putri Indriani SIP MSiTTL: Jayapura, 7 Februari 1977Profesi: Politisi – DosenRiwayat Pendidikan
SDN No. 178 Bonebone (1989)
SMP Pesantren Moderen Datuk Sulaiman Palopo (1992)
SMA Pesantren Moderen Datuk Sulaiman Palopo (1995)
S1 Unhas Makassar (1999)
S2 Universitas Indonesia Jakarta (2002)
S3
Riwayat Pekerjaan
Dosen FISIP Univ. Bung Karno Jakarta (2000-2010)
Staf Pengajar S1 dan Extension FISIP UI Jakarta (2002-2010)
Dosen FISIP Univ. Muhammadiyah Jakarta (2003-2010)
Dosen Pascasarjana Ilmu Politik UI Jakarta (2002-2015)
Tenaga Ahli Komisi II DPR RI (2005-2009)
Wakil Bupati Luwu Utara (2010-2015)
Bupati Luwu Utara (2016-2021)
Bupati Luwu Utara (2021-sekarang). (*)
Predikat HAM Sulsel Wija To Luwu
Empat WTL Masuk 100 Tokoh Sulsel (3) Tulisan ini dikutip dari buku yang berjudul “100…
Source